Etika Profesi untuk Kantor Akuntan Publik

Berawal dari keprihatinan adanya banyak pelanggaran etika pelaporan keuangan pada tahun 1997, Senat Amerika, dari Komite bidang Pelaporan Akuntansi, mengeluarkan laporan dengan judul "the Accounting Etablishment". yang berisi penegasan tentang pentingnya peningkatan profesionalisme dan independensi auditor.

Dikeluarkannya the Accounting Etablishment ini karena sejumlah kasus kejahatan akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan publik, yang lolos ( atau diloloskan) dari temuan auditor, yang telah mengakibatkan banyak kerugiaan bagi para pemegang saham ratusan juta dolar, dan telah menguncangkan kepercayaan publik terhadap profesi akuntan publik.

Pada tahun 1999, parter dan staff pada KAP Pricewaterhouse Cooper diketahui oleh SEC telah melakukan pelanggaran aturan dalam bentuk kepemilikan saham pada perusahaan yang diaudit.

SEC menemukan sebanyak 8.064 kasus pelanggaran, yang membuat 5 partner dihentikan dari pekerjaannya.

Meskipun bagitu PWC menyatakan bahwa integritas para partner tidak terganggu oleh pelanggaran kepemilikan saham (padahal nyata-nyatanya melanggar prinsip independence in appearance.

Lynn E. Turner, mantan direktur bidang akuntansi SEC dan sekarang di Colorado State University, menyimpulkan dalam enam tahun terakhir ini para investor telah rugi hampoir $200 milyar dan juga rugi kapitalisasi pasar, yang diakibatkan oleh kegagalan audit.
Catatan:
  • Kegagalan audit adalah kesalahan kesimpulan hasil audit yang disebabkan karena kecerobohan akuntan.
  • Kegagalan audit berbeda dengan risiko audit. Risiko audit merupakan kesalahan kesimpulan hasil audit yang berada diluar kuasa auditor untuk mencegahnya.
Turner juga mengatakan bahwa manipulasi informasi akuntansi dari tahun ke tahun cenderung terus meningkat, antara tahun 1997 s.d. 2000 jumlah kecurangan meningkat dua kali lipat dari 166 menjadi 233 kasus pelanggaran.

  SARBANES OXLEY Act (SOX)
Perialku tidak etis sejumlah KAP telah mendorong diterbitkannya SOX, yang salah satu substansi aturannya adalah dalam bentuk pembatasan wewenang KAP.

Banyaknya kasus pelanggaran dalam bidang akuntansi telah memunculkan titik bahwa praktik akuntsi tidak lagi dilandasi oleh prinsip profesionalisme, melainkan dilandasi oleh motif komersialisasi profesi.

Peningkatan tensi antara tuntutan profesionalisme dengan tuntutan komersialisasi profesi, telah melahirkan krisis identitas dalam proses akuntan publik (auditing)

  AKUNTANSI SEBAGAI BISNIS
➽Ada pihak yang berpendapat bahwa etika bisnis tidak ada. Namun kritik semacam ini banyak dilakukan oleh pelaku bisnin untuk tujuan merasionalkan/menghalalkan pelanggaran etika bisnis yang mereka lakukan.
➽Mereka tidak sadar akan landasan yang membuat hubungan bisnis berhasil adalah prinsip-prinsip etika
➽Jika sebagian bisnis dijalankan tanpa kaidah etika, maka bisnis tidak akan mampu bergerah dan akhirnya akan kehilangan fungsinya sebagai alat untuk mensejahterakan masyarakat.
➽ Fakta menunjukkan bawa etika bisnis paling penting untuk dijalankan agar bisnis bisa berjalan dengan lancar 
➽Etika yang berlaku dalam bisnis juga berlaku dalam profesi akuntansi.
➽Tak seorangpun berani berterur terang bahwa bisnisnya melanggar etika, ini bukti nyata bahwa semua orang menyadari pentingnya etika bisnnis.
Contoh: 
➤Pengguna formalin dalam institusi makanan, tidak akan pernah berani mengatakan bahwa bisnis makananya menggunakan formalin.
➤Pencampuran daging "halal" dan "tidak halal",pun juga tidak berani berterus terang tentang tindakannya yang melanggar etika.

Secara umum bisnis dengan etika yang baik akan menjadi bisnis yang baik.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS

  • Memanfaatkan sumberdaya secara efektif dan efisien, beroperasi sesuai dengan peraturan yang berlaku, tidak ada penipuan dan kecurangan, dijalankan dalam rangka mengoptimumkan keuntungan, dan juga kesejahteraan masyarakat.
  • Menghasilkan keuntungan. Tanpa keuntungan tidak mungkin bisnis mampu berkembang dengan baik dan sempurna.
  • Adam Smith, ahli ekonomi abad 18, dengan bukunya the Wealth of Nation mengatakan: setiap orang berkeinginan untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya, dan melihat orang lain dari kaca mata kepentingan pribadinya. Namun, menurut Adam Smith kepentingan pribadi hanya dibenarkan sepanjang tidak melanggar hukum dan prinsip-prinsip keadilan.

“Setiap orang bebas untuk mewujudkan kepentingan pribadinya, menentukan jalan hidupnya sendiri, dan membawa modal serta bisnisnya untuk berkompetisi dengan orang lain, atau memerintahkan orang lain untuk menjalankan bisnisnya, sepanjang tidak melanggar hukum dan prinsip-prinsip keadilan”. 

  • memberikan manfaat kepada masyarakat.
  • membantu masyarakat dalam mengembangkan diri dan mempertahankan hidup.

Jika bisnis atau suatu institusi ternyata merugikan masyarakat, maka masyarakat akan memodifikasinya atau bahkan menutupnya. 

Dalam sistem kapitalis, profit digunakan untuk memotivasi atau memberi insentif kepada enterpreneur untuk memproduksi barang dan jasa.


Namun demikian dalam sistem kapitalis tetap disadari bahwa
profit bukanlah segalanya, profit hanyalah alat untuk mencapai tujuan bisnis, dan sebagai alat, profit seharusnya tidak dijadikan sebagai sasaran utama dari bisnis,.Sasaran utamanya sharusnya kesejahteraan masyarakat.


Akuntan publik diperlukan oleh masyarakat dan juga oleh pemerintah untuk memastikan validitas laporan keuangan perusahaan. Utamanya Perusahaan publik, unutk mencegah potensi tejadinya manipulasi informasi yang bisa merugikan masyarakat luas, terutama kreditor dan investor.

Peran Akuntan publik yaitu melayani kepentingan publik melalui pengawasan atas manajemen keuangan perusahaan, terutama perusahaan publik.

TANGGUNG JAWAB ETIKA KAP

  • Pertanyaan: apa perbedaan tanggungjawab etika bisnis umum dan etika profesi KAP?
  • Bisnis, melalui pemilik dan manajer, melakukan hubungan bisnis dengan perorangan atau sekelompok orang secara bertanggungjawab.
  • Keuntungan dan tanggungjawab etika yaitu melampaui tujuan perolehan keuntungan.
  • Memberikan manfaat kepada klien dan masyarakat umum.
  • Mampu memberikan gambaran secara jelas tentang kondisi keuangan perusahaan yang diaudit dan atau yang mampu menguji kewajaran laporan keuangan perusahaan dengan seobjektif mungkin.
KRISIS PROFESI AKUNTANSI
  • Kasus pelanggaran KAP Arthur Andersen dengan kliennya Enron telah menghadirkan gambaran sangat jelas bahwa sangat naif untk berfikir bahwa KAP tidak sarat motif keuangan.
  • Tekanan untuk memaksimalkan pendapatan perusahaan telah menempatkan profesi akuntansi berada dalam situasi yang kritis.
  • Sebelum kasus Enron muncul, sudah disadari adanya krisis dalam profesi akuntansi yang telah berjalan cukup panjang. Abraham J. Briloff falam artikelnya Accounting Today menuliskan tentang kesenjangan yang memprihatinkan antara apa yang dilakukan dalam profesi akuntansi dengan apa yang seharusnya dilakukan " gap between the "is" and "the ought" of the accounting profession.
  • Sebelum kasus Enron dan KAP Andersen mnuncul dan telah membuat kolaps, John Bogle juga menulis artikel dengan judul "Public Accounting : Profession or Business?"
  • Boggle menyebutkan adanbya sejumlah faktor yang merontokan dedikasi KAP terhadap profesinya, kemudian terjerembab dalam area profit-maximizing operation, yaitu godaan keuangan yang bisa diraih melalui rekayasa menipulatif informasi akuntansi.
Sumber: www.ebpaa.yolasite.com

  

Komentar